Bagi kalian penggemar video game dan
animasi, pasti sudah tidak asing lagi dengan grafik 2D/3D. Dengan
perkembangan grafik komputer yang sangat pesat, memudahkan kita mampu
berinteraksi dengan komputer dan memahami konsep yang diberikan komputer
secara visual. Perkembangan grafik komputer juga berdampak besar
terhadap revolusi dibidang animasi dan video game.
Secara
garis besar pengertian grafik komputer adalah suatu bidang dari
komputasi visual, dimana orang yang menggunakan komputer bertujuan
menghasilkan gambar visual secara sintetis dan untuk mengintegrasikan
atau mengubah informasi mengenai ruang dan visual yang ada di dunia
nyata.
Saat ini grafik
komputer sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai
dari majalah, siaran berita, televisi, dan dalam pengoperasian komputer
itu sendiri, baik yang menggunakan 2D maupun 3D.
Grafik
komputer mengalami kemajuan dimulai pada tahun 1960-an. Berawal dari
pengembangan program yang bernama Sketchpad oleh Ivan Sutherland.
Sketchpad sendiri merupakan suatu program revolusioner yang ditulis oleh
Ivan Sutherland pada tahun 1963. Program tersebut membantu merubah cara
orang berinteraksi dengan komputer. Peranan Sketchpad sangat penting
karena dianggap sebagai nenek moyang dari program Computer Aided
Drafting (CAD) dan menjadi suatu terobosan utama di dalam pengembangan
grafik komputer secara umum. Dengan adanya Sketchpad, Ivan Sutherland
mempertunjukan bahwa grafik komputer dapat digunakan untuk tujuan teknis
dan artistik.
Berawal
dengan kemunculan grafik 2D. Grafik 2D dapat kita ketahui berdasarkan
ruangnya yang hanya memiliki dua sisi, yaitu x dan y. Dalam pengambilan
gambarnya sendiri dapat menggunakan vektor atau Bitmap. Sedangkan bila
kita melihat suatu animasi yang bergerak, berjalan, melompat, berlari
dan semacamnya, hal itu dapat terjadi karena gambar yang dibuat satu
persatu atau disebut juga frame untuk menghasilkan gerakan gerakan
tersebut. Sehingga bentuk gerakan ditentukan oleh gambar yang dibuat,
jumlah frame yang digunakan, serta hitungan gambar per detik. Jadi
semakin tinggi hitungan gambar per detiknya maka semakin mulus juga
gerakan yang akan dihasilkan. Sebagai contoh grafik 2D pada game 2D
dibatasi dengan konsep awal yang dikenal side-scrolling background.
Side-scrolling background adalah suatu game dimana saat kita mainkan
kameranya akan bergeser ke kanan atau ke kiri dengan kecepatan sesuai
dengan gerakan dan kecepatan karakter yang kita mainkan/gerakkan pada
game tersebut, contoh game yang termasuk pada jenis ini biasanya adalah
jenis platform genre seperti super Mario bross, Sonic dan Megaman. 2D
merupakan suatu konsep dimana semua objek berada pada satu bidang datar.
Anda tidak bisa bebas bergerak ke segala sisi, gerakan dibatasi hanya
horizontal dan vertikal atau secara vertikal gerakan dibatasi hanya pada
sumbu x dan y.
Kemudian
kembali muncul teknologi grafik komputer yang disebut dengan 2.5D atau
pseudo-3D atau pada istilah game lebih dikenal dengan
isometric/diametric atau bahkan trimetric projection. Biasanya grafik
seperti ini memang mirip grafik 2D dimana objek hanya bisa bergerak
secara horizontal dan vertikal, namun beberapa gambarnya dirender secara
3D.
Akhirnya pada era
1990-an grafik 2D sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke grafik 3D yang
lebih bersifat inovatif. Grafik 3D berbeda dengan grafik 2D. Pada
grafik 3D menggunakan tiga dimensi representasi dari data geometrik yang
disimpan dalam komputer untuk tujuan melakukan perhitungan dan render
gambar 2D. Sistem koordinat pada grafik 3D terdapat 3 sumbu yaitu x, y,
dan z. WCS ( world coordinate system ), wcs adalah koordinat yg
posisidan arahnya selalu tetap dan bersifat absolute. Disini arah sumbu
x,y,z yang anda masukan selalu dihitung dari titik acuan yang sama,
tidak tergantung dari arah pandang saat ini. Sistem koordinat 3D juga
bersifat UCS ( user coordinate system ), ucs adalah sistem koordinat
yang dapat diubah-ubah ( dipindah dan dirotasikan ) sesuai dengan
keinginan pengguna. Suatu objek 3D mempunyai titik/vertex (x,y,z) yang
membentuk sekumpulan luasan-luasan (face) yang tergabung dalam satu
kesatuan. Face disini disebut juga sisi. Pada objek 3D tidak semua face
terlihat karena terdapat face-face yang berada di bagian belakang dan
terhalang oleh face yang lainnya. Dalam penggunaan perngkat lunaknya,
perbedaan antara 2D & 3D kadang-kadang sulit terlihat. Hal ini
dikarenakan aplikasi 2D dapat menngunakan tehnik 3D untuk menghasilkan
suatu efek seperti pencahayaan dan dalam 3D dapat menggunakan tehnik
render 2D.
Proses membuat
garafik 3D mempunyai beberapa tahapan dasar. Yang pertama yaitu 3D
modeling yang menggambarkan proses pembentukan tata letak, kemudian
objek dan animasi yang menggambarkan gerakan dan penempatan objek dalam
adegan, dan tahapan 3D rendering yang memproduksi gambar objek.
Pemodelan
3D menggambarkan proses pembentukan bentuk objek dengan penggunaan
perangkat lunak. Model juga diproduksi secara prosedural atau melalui
simulasi fisik.
Sebelum
objek tersebut direndering, mereka harus diletakkan dalam suatu adegan.
Inilah yang mendefinisikan hubungan spesial antara objek dalam sebuah
adegan termasuk lokasi dan ukuran. Animasi mengacu pada deskripsi
temporal yaitu, objek, bagaimana bergerak dan deformasi dari waktu ke
waktu. Seperti pemodelan, simulasi fisik adalah cara lain untuk
menentukan gerak.
Rendering
mengkonversi model menjadi sebuah gambar baik dengan simulasi
transportasi cahaya untuk mendapatkan gambar fotorealistik sehingga
objek terlihat lebih hidup.
Sumber :
http://gameprogramming.blog.ittelkom.ac.id
http://en.wikipedia.org
http://g2hcombro.wordpress.com
http://wartawarga.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar